Senin, 26 April 2021

Pentingnya Memilih Kondom yang Tepat Untuk Pasangan Muda

 

Kondom pria adalah bentuk kontrasepsi ketiga yang paling umum digunakan di Amerika Serikat untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, setelah pil KB dan sterilisasi. Beberapa kondom juga mencegah infeksi menular.

Menurut sumber : fiestacondoms.com, penggunaan kondom meningkat dari 52 menjadi 93% antara tahun 1982 dan 2010. Remaja berusia lebih dari 15 tahun adalah pengguna yang paling umum. Sejak diperkenalkannya kondom karet pada tahun 1860-an, bahan dan desain kondom telah berkembang pesat. Ada beberapa jenis kondom; inilah yang perlu diketahui saat memilih jenis yang akan digunakan.

1 Kondom Lateks

Kondom lateks, terbuat dari karet alam, adalah yang paling banyak tersedia dan termasuk yang paling murah. Jika digunakan dengan benar, obat ini secara efektif mencegah kehamilan dan infeksi menular, atau IMS. Namun, beberapa orang tidak dapat menggunakan kondom lateks karena alergi terhadap karet, yang dapat menyebabkan kulit gatal dan ruam. Jika Anda menggunakan pelumas berbahan dasar minyak, seperti Vaseline atau baby oil dengan kondom lateks, pelumas tersebut dapat menjadi licin dan dapat terlepas, jadi pelumas berbahan dasar air lebih disukai.

2 Kondom Berdasarkan Ukuran

Salah satu faktor terpenting saat memilih kondom adalah fit. Kondom yang terlalu kecil bisa robek, atau bisa mengiritasi alat vital. Yang terlalu besar bisa lepas. Kondom lateks adalah yang paling elastis, jadi jika Anda tidak alergi terhadap lateks, ini adalah tempat yang baik untuk memulai. Ukur alat vital saat ereksi, periksa panjang, lingkar dan lebarnya (tentukan lebar dengan membagi lingkar dengan 3,14). Berbagai merek kondom berbeda dalam cara mereka memberi label ukuran, jadi yang terbaik adalah memeriksa dengan mencobanya, meskipun itu berarti membeli beberapa ukuran yang berbeda.

3 Kondom Tipis dan Sangat Tipis

Kondom tipis dan sangat tipis dibuat dengan lateks yang lebih tipis untuk memberikan sensasi lebih selama aktivitas intim. Kondom tidak mudah rusak dan sama efektifnya untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan IMS seperti kondom standar. Seperti kondom lainnya, kondom tersedia dengan dan tanpa lubrikasi dan bentuk yang bervariasi, seperti berdinding lurus dan melebar. Beberapa pria lebih memilih kondom yang lebih tebal agar hubungan intim berlangsung lebih lama. Ini adalah preferensi pribadi dalam hal ketebalan kondom.

4 Kondom Polyisoprene

Polyisoprene adalah bentuk karet sintetis yang disetujui BPOM yang tidak mengandung protein dalam lateks yang dapat memicu respons alergi. Kondom poliisoprena lembut, memiliki kelenturan yang sama seperti kondom lateks, dan tidak mudah pecah atau robek. Kondom melindungi dari IMS dan kehamilan yang tidak diinginkan, tetapi kondom yang dibuat dengan poliisoprena lebih tebal daripada yang lain, dan beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman.

5 Kondom dengan Spermisida

Beberapa kondom dilapisi dengan bahan kimia yang membunuh sperma dan bertindak sebagai pelumas. Kondom dengan spermisida dimaksudkan untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap kehamilan, tetapi dapat mengiritasi organ intim wanita. Itu dapat menyebabkan robekan mikro di jaringan, yang meningkatkan risiko tertular HIV atau IMS lainnya. Oleh karena itu, kondom dengan spermisida tidak dianjurkan untuk pencegahan infeksi atau penyakit.

6 Kondom Kulit Domba

Alternatif untuk lateks adalah kondom kulit domba, dibuat dengan selaput tipis dari usus domba. Kondom yang paling awal diketahui, digunakan selama Kekaisaran Romawi, dibuat dari kulit domba. Kondom kulit domba saat ini telah disetujui BPOM untuk mencegah kehamilan dan dianggap sama efektifnya dengan kondom lateks. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka merasakan lebih banyak sensasi dan mengirimkan lebih banyak kehangatan tubuh, dan Anda dapat menggunakannya dengan pelumas berbahan dasar minyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar