Penting untuk dicatat bahwa ada kemungkinan untuk
mendapatkan infeksi organ intim dalam keadaan biasa seperti menstruasi atau
setelah hubungan intim.
Darah menstruasi dapat mengubah
lingkungan organ intim karena bersifat basa, berbeda dengan organ intim yang
biasanya bersifat asam. Ketika organ intim menjadi kurang asam, ini dapat
meningkatkan risiko infeksi organ intim.
Perawatan Infeksi Organ intim Apa Yang Harus Anda Dapatkan?
Pengobatan Infeksi Organ intim menurut sumber : andalanfemininecare.com
Sebelum perawatan, dokter kandungan Anda biasanya akan
melakukan tes usap organ intim untuk menentukan jenis infeksinya sehingga dapat
meresepkan obat yang sesuai, misalnya:
Infeksi jamur: Obat antijamur diresepkan. Ini bisa dalam
bentuk krim, obat oral atau terkadang pessarium yang dimasukkan ke dalam organ
intim.
Infeksi bakteri: Antibiotik diresepkan dan bisa dalam bentuk
tablet oral atau pessarium untuk dimasukkan ke dalam organ intim.
Infeksi parasit: Diperlukan antibiotik.
Jika Anda mengira Anda mungkin mengalami infeksi organ
intim, jangan ragu untuk menemui ginna agar tes dan pengobatan yang tepat dapat
diberikan.
Bagaimana Saya Dapat Mencegah Infeksi Organ intim?
Infeksi organ intim seringkali berulang. Dr Watt sering
menghadapi wanita yang kembali dengan serangan berulang. Dia mencantumkan
beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk menghindari infeksi
berulang:
1. Menjaga kebersihan yang baik di area pribadi. Gunakan air
hangat dan / atau sabun lembut untuk membersihkan area dan hindari pencucian
dan pencucian antiseptik yang kuat.
2. Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan pembersih
kewanitaan ketika Anda sedang haid atau setelah Anda melakukan hubungan intim
sehingga lingkungan asam organ intim dapat dipulihkan. Ini karena air mani dan
darah haid bersifat basa.
3. Jangan gunakan panty liner jika memungkinkan. Penggunaan
panty liner akan meningkatkan kemungkinan infeksi organ intim karena menyebabkan
area pribadi menjadi hangat dan lembap. Sehingga mendukung pertumbuhan ragi
atau bakteri. Jika Anda memang perlu menggunakan panty liner, lakukanlah
sesering mungkin.
4. Kenakan celana dalam katun longgar untuk memastikan
ventilasi yang memadai di area pribadi.
5. Setelah pergi ke toilet untuk memastikan Anda
membersihkan area pribadi Anda dengan benar. Bersihkan dari depan ke belakang
untuk mencegah bakteri yang mungkin masuk ke organ intim.
6. Bagi wanita yang tidak berencana melahirkan, sebaiknya
gunakan kondom saat melakukan hubungan intim.
7. Gaya hidup sehat dan diet seimbang sangat dianjurkan.
Hindari diet yang terlalu tinggi kandungan gula dan karbohidrat sederhana
karena gula justru mendukung pertumbuhan jamur.
8. Wanita harus istirahat dan olahraga yang cukup dan
meningkatkan asupan probiotik (misalnya yogurt atau susu fermentasi seperti
kefir). Memiliki sistem kekebalan yang baik akan membantu mengendalikan infeksi
organ intim.
Dengan
memperhatikan 8 hal di atas, ditambah penggunaan produk pembersih organ intim
yang tepat, maka Anda akan terbebas dari gangguan kesehatan di area kewanitaan.
Perlu diingat, dalam membersihkan organ intim, hindari penggunaan produk yang
terlalu keras seperti sabun antiseptic dan sebagainya.
Mengapa
begitu? Pasalnya sabun antiseptic dan produk sejenisnya bisa membunuh bakteri
baik yang sebenarnya berperan penting dalam membantu pembersihan organ intim
dari dalam. Ini juga alasan mengapa Anda sebaiknya menggunakan produk yang
tepat yang sesuai dengan penggunaan di area organ intim.
Produk yang
tepat adalah produk yang sesuai dengan menggunakan bahan alami yang bisa
menjaga tingkat pH di dalam organ intim agar bakteri baik tetap hidup dan
menjaga kebersihan secara alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar