Crypto currency atau mata uang kripto sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat akhir-akhir ini. Pasalnya, banyak selebriti hingga miliarder di dunia yang mulai berburu mata uang kripto, seperti Bitcoin, Dogecoin, dll. Sambut gayung, banyak investor baru yang juga memburu mata uang kripto.
Akibatnya, nilai sejumlah mata uang kripto melonjak hingga memecahkan rekor. Coindesk, bursa mata uang kripto global, mencatat nilai rata-rata harian Bitcoin mencapai rekor tertinggi US$63.346,79 per keping pada 16 April 2021, atau setara dengan Rp. 918,53 juta (kurs Rp 14.500). Sekarang menurut Coindesk, nilai Bitcoin berada di level 58.788,21 dolar AS per chip pada 9 Mei 2021 pukul 6:59.
Mata uang kripto lainnya, Ethereum juga melonjak ke rekor tertinggi pada 9 Mei 2021, mencapai 3.882,81 dolar AS per chip. Pada 1 Januari 2021, harga Ethereum hanya mencapai USD 741,12 per chip, sehingga dalam lima bulan terakhir telah meningkat lebih dari 5 kali lipat.
Tesla juga menerima pembayaran untuk mobil listrik menggunakan Bitcoin. Salah satu Grup Hotel terbesar di dunia yaitu Luxury US Hotel Group juga menyediakan fitur pembayaran dengan cryptocurrency, seperti Bitcoin, Ethereum, DOGE dan lainnya.
Apakah Anda juga tertarik untuk mengumpulkan Bitcoin, Ethereum, DOGE atau mata uang kripto lainnya? Sebelum membeli, mari belajar crypto untuk investasi terlebih dahulu.
Mata uang kripto yang masih digunakan hingga saat ini adalah Bitcoin, yang pertama kali ditemukan pada Januari 2009. Bitcoin diciptakan oleh Satoshi Nakamoto.
Namun sebelum Bitcoin muncul, sudah ada mata uang kripto yaitu Digicash, yang dibuat oleh David Chaum, seorang kriptografer dari AS. Tepatnya pada tahun 1980, Chaum dan penggemar mata uang kripto mendirikan perusahaan mata uang digital nirlaba. Namun upaya ini ditentang oleh bank sentral hingga akhirnya pada tahun 1990 DigiCash bangkrut.
Kemudian pada tahun 1998, Nick Szabo, mitra Chaum mengembangkan mata uang kripto yang disebut Bit Gold. Namun, mata uang kripto ini tidak laku.
Tokocrypto adalah salah satu dari 13 perusahaan merchant yang melayani transaksi perdagangan mata uang kripto. Pialang mata uang kripto lainnya adalah Indodax, Zipmex, Idex, Pintu, Luno, Koinku, Tiga Inti Utama, Upbit, Bursa Cripto Prima, Akun Saya Dotcom Indonesia, Triniti Investama Berkat, dan Plutonext Digital Asset.
Pada tahun 2021, di Indonesia akan ada bursa khusus yang melayani transaksi mata uang kripto. Saat ini, pendirian bursa mata uang kripto masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Ditargetkan sebelum akhir semester kedua tahun 2021, pertukaran mata uang kripto akan beroperasi.
Selain memfasilitasi perdagangan mata uang kripto, pertukaran aset kripto penting untuk menjamin perlindungan bagi investor, memberikan kepastian hukum dan jaminan transaksi yang lebih jelas. Dengan pertukaran ini, broker mata uang kripto harus melaporkan transaksi yang telah terjadi. Dengan demikian, pertukaran mata uang kripto dapat memantau aktivitas broker.
Penambangan adalah sesuatu yang terkait erat dengan mata uang kripto. Berbeda dengan kegiatan penambangan logam dan mineral, penambangan mata uang kripto tidak memerlukan alat berat. Menambang mata uang kripto hanya menggunakan satu set komputer dengan koneksi internet.
Komputer untuk menambang mata uang kripto akan menjalankan perannya sebagai pencatat transaksi mata uang kripto dan memecahkan kode kode tertentu untuk menambah blok baru dalam sistem transaksi mata uang kripto. Nah, pendapatan dari aktivitas penambangan mata uang kripto ini berupa komisi yang tentunya berupa mata uang kripto.
Peralatan komputer untuk menambang mata uang kripto harus canggih. Laptop atau PC biasa di rumah belum tentu mampu menambang mata uang kripto. Selain itu ada software khusus untuk mining yang cukup terkenal yaitu Antminer S19 Pro dan M30 S++. Software ini dapat dibeli di beberapa e-commerce seperti e-Bay dan Amazon.
Yang jelas, menambang mata uang kripto juga membutuhkan modal besar, bisa mencapai ribuan dolar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar